Setting Moving Average Terbaik Yang Wajib Kamu Tahu

12. Kelemahan Moving Average yang kita wajib tahu Belajar Trading
12. Kelemahan Moving Average yang kita wajib tahu Belajar Trading from entrybiru.com

Indikator Moving Average (MA) adalah salah satu indikator yang paling populer digunakan oleh para trader forex saat ini. Indikator ini banyak digunakan untuk menganalisis trend, mengidentifikasi level support dan resistance, serta menentukan titik entry dan exit. Selain itu, MA juga bisa dipakai untuk melihat apakah pasar sedang trending atau ranging. Namun, untuk mendapatkan hasil terbaik dari indikator Moving Average, Anda harus mengetahui setting Moving Average yang tepat. Berikut ini adalah beberapa setting Moving Average terbaik yang wajib Anda ketahui.

Setting Moving Average Pertama: Simple Moving Average (SMA)

Salah satu setting Moving Average yang paling populer adalah Simple Moving Average (SMA). Setting SMA menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkannya sebagai garis tengah. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan setting SMA dengan periode 20, maka Moving Average akan menghitung rata-rata harga dari 20 hari terakhir dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Setting SMA sangat berguna untuk mengetahui arah tren secara umum. Namun, setting SMA tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Setting Moving Average Kedua: Exponential Moving Average (EMA)

Setting Moving Average yang kedua adalah Exponential Moving Average (EMA). Setting EMA mirip dengan SMA, namun ada beberapa perbedaan. Setting EMA memiliki bobot yang lebih tinggi untuk harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap pergerakan harga terkini. Setting EMA juga dapat membantu trader untuk mengetahui trend jangka pendek. Namun, setting ini tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Setting Moving Average Ketiga: Smoothed Moving Average (SMMA)

Smoothed Moving Average (SMMA) merupakan varian dari EMA. Setting SMMA menggabungkan antara SMA dan EMA. Setting ini menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Perbedaan utama antara SMMA dan EMA adalah bahwa SMMA memiliki pembobotan yang lebih tinggi pada harga terbaru. Setting ini berguna untuk mengetahui arah tren jangka pendek.

Setting Moving Average Keempat: Linear Weighted Moving Average (LWMA)

Linear Weighted Moving Average (LWMA) adalah setting Moving Average yang menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Perbedaan utama antara LWMA dan SMA adalah bahwa LWMA memberikan bobot yang lebih tinggi pada harga terbaru. Setting ini berguna untuk mengetahui arah tren jangka pendek. Namun, setting ini tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Setting Moving Average Kelima: Double Exponential Moving Average (DEMA)

Double Exponential Moving Average (DEMA) adalah setting Moving Average yang menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Perbedaan utama antara DEMA dan EMA adalah bahwa DEMA memiliki pembobotan yang lebih tinggi pada harga terbaru. Setting ini berguna untuk mengetahui arah tren jangka pendek. Namun, setting ini tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Setting Moving Average Keenam: Triple Exponential Moving Average (TEMA)

Triple Exponential Moving Average (TEMA) adalah setting Moving Average yang menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Perbedaan utama antara TEMA dan EMA adalah bahwa TEMA memiliki pembobotan yang lebih tinggi pada harga terbaru. Setting ini berguna untuk mengetahui arah tren jangka pendek. Namun, setting ini tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Setting Moving Average Ketujuh: Triangular Moving Average (TRIMA)

Triangular Moving Average (TRIMA) adalah setting Moving Average yang menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Perbedaan utama antara TRIMA dan EMA adalah bahwa TRIMA memiliki pembobotan yang lebih tinggi pada harga terbaru. Setting ini berguna untuk mengetahui arah tren jangka pendek. Namun, setting ini tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Setting Moving Average Kedelapan: Kaufman Adaptive Moving Average (KAMA)

Kaufman Adaptive Moving Average (KAMA) adalah setting Moving Average yang menghitung rata-rata harga dari jangka waktu tertentu dan menampilkan hasilnya sebagai garis tengah. Perbedaan utama antara KAMA dan EMA adalah bahwa KAMA memiliki pembobotan yang lebih tinggi pada harga terbaru. Setting ini berguna untuk mengetahui arah tren jangka pendek. Namun, setting ini tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa setting Moving Average yang tepat dapat membantu trader forex untuk memanfaatkan indikator ini dengan lebih baik. Namun, Anda harus mengingat bahwa setting Moving Average tidak bisa memberikan sinyal jual atau beli. Oleh karena itu, Anda harus menggabungkan indikator Moving Average dengan indikator lain untuk mendapatkan sinyal yang lebih akurat. Selanjutnya, pastikan Anda selalu mematuhi aturan manajemen risiko ketika trading dengan indikator Moving Average.

You May Also Like