Contoh Kas Kecil Dan Cara Penyusunannya Yang Tepat

Berilah Contoh Aplikasi Kas Kecil Dalam Perusahaan
Berilah Contoh Aplikasi Kas Kecil Dalam Perusahaan from www.ainamulyana.my.id

Kas kecil adalah salah satu jenis akun yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan. Kas kecil merupakan bentuk dari aktiva yang paling likuid, dan merupakan sumber dana yang mudah diakses dan tersedia untuk membiayai berbagai keperluan operasional. Meskipun, kadang-kadang ada yang salah dengan penyusunan kas kecil, yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara yang tepat untuk menyusun kas kecil.

Apa itu Kas Kecil?

Kas kecil merupakan bagian dari aktiva perusahaan yang mencakup semua uang tunai yang dimiliki perusahaan. Ini termasuk uang yang ditempatkan di bank, uang tunai di kasir, kertas cek, dan kartu debit atau kredit. Kas kecil juga dapat berisi uang yang diterima dari pelanggan, namun belum ditransfer ke rekening bank. Kas kecil tidak hanya merupakan sumber dana yang mudah diakses untuk berbagai keperluan operasional, tapi juga penting untuk membuat laporan keuangan yang akurat.

Kapan Kas Kecil Harus Disesuaikan?

Kas kecil harus disesuaikan secara berkala. Kebanyakan perusahaan melakukannya secara bulanan, namun hal ini bisa berbeda tergantung pada kebutuhan perusahaan. Pada saat yang sama, kas kecil juga harus disetorkan ke bank secara berkala. Ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa kas kecil yang tersedia selalu memadai, dan meminimalkan risiko kerugian atau pencurian. Kas kecil juga harus disesuaikan setiap kali ada pembayaran atau penerimaan uang, atau setiap kali ada transaksi yang menggunakan uang tunai.

Bagaimana Cara Penyusunan Kas Kecil yang Tepat?

Penyusunan kas kecil yang tepat dimulai dengan mengumpulkan semua uang tunai yang tersedia. Uang tunai harus dikategorikan berdasarkan jenisnya, misalnya uang pecahan kecil, uang kertas, kartu debit atau kartu kredit, dan cek. Setelah semua uang telah dikumpulkan, jumlah kas yang tersedia harus dicatat. Jumlah kas kecil yang tersedia harus selalu sama dengan jumlah kas yang tercatat, karena jika tidak maka akan terjadi kerugian atau pencurian. Selain itu, jumlah kas kecil yang tersedia tidak boleh berbeda dari catatan bank. Ini juga penting untuk memastikan bahwa jumlah uang yang disetorkan ke bank sama dengan jumlah uang yang tercatat pada buku besar.

Langkah-Langkah Menyusun Kas Kecil

1. Persempit Area Kas

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan audit terhadap kas kecil. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua uang tunai yang tersedia telah dikategorikan dengan benar, dan jumlah kas kecil yang tersedia tidak berbeda dari jumlah yang tercatat. Jika ada ketidaksesuaian, perusahaan harus menelusuri sumber dan sebab kesalahan tersebut.

2. Lihat Catatan Bank

Selanjutnya, perusahaan harus memeriksa catatan bank untuk memastikan bahwa jumlah kas kecil yang tersedia sama dengan jumlah yang tercatat di bank. Perusahaan juga harus memeriksa jumlah uang yang disetorkan ke bank, dan memastikan bahwa jumlah uang yang tersedia di bank sesuai dengan jumlah yang tercatat di buku besar.

3. Lihat Buku Kas

Setelah itu, perusahaan harus memeriksa buku kas untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dilakukan telah dicatat dengan benar. Ini juga penting untuk memastikan bahwa jumlah kas kecil yang tersedia sesuai dengan jumlah yang tercatat di buku besar. Jika tidak, perusahaan harus mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan tersebut.

4. Periksa Kasir

Selanjutnya, perusahaan harus memeriksa kasir untuk memastikan bahwa semua uang yang tersedia di kasir telah dikategorikan dengan benar. Perusahaan juga harus memeriksa jumlah uang yang tersedia, dan memastikan bahwa jumlah uang yang tersedia sesuai dengan jumlah yang tercatat di buku besar. Jika ada ketidaksesuaian, perusahaan harus menelusuri sumber dan sebab kesalahan tersebut.

5. Lihat Buku Besar

Setelah itu, perusahaan harus memeriksa buku besar untuk memastikan bahwa semua transaksi yang telah dilakukan telah disebutkan dengan benar. Perusahaan juga harus memeriksa jumlah uang yang disetorkan ke bank, dan memastikan bahwa jumlah uang yang tersedia sesuai dengan jumlah yang tercatat di buku besar. Jika tidak, perusahaan harus mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan tersebut.

6. Catat Hasil Audit

Setelah semua langkah di atas telah dilakukan, perusahaan harus mencatat hasil audit dalam laporan. Laporan ini harus mencakup jumlah kas kecil yang tersedia, jumlah uang yang disetorkan ke bank, dan jumlah uang yang tercatat di buku besar. Laporan ini harus disimpan sebagai bukti bahwa audit telah dilakukan, dan juga sebagai bukti bahwa kas kecil telah disusun dengan benar.

Kesimpulan

Kas kecil adalah bagian dari aktiva perusahaan yang mencakup semua uang tunai yang dimiliki perusahaan. Kas kecil harus disesuaikan secara berkala, dan jumlah kas yang tersedia harus selalu sama dengan jumlah kas yang tercatat. Penyusunan kas kecil yang tepat dimulai dengan mengumpulkan semua uang tunai yang tersedia, dan memastikan bahwa jumlah kas kecil yang tersedia sama dengan jumlah yang tercatat di buku besar. Dengan melakukan audit terhadap kas kecil secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa semua uang tunai yang tersedia telah dikategorikan dengan benar, dan jumlah kas kecil yang tersedia sesuai dengan jumlah yang tercatat di bank. Selain itu, perusahaan juga harus mencatat hasil audit dalam laporan untuk memastikan bahwa kas kecil telah disusun dengan benar.

You May Also Like